Sabtu, 30 Mei 2015

Satu Cangkir

satu dalam dua
dua sisi dalam satu

aku.

satu sisi
orang bilang;
periang, gila, bawel, cerewet, duh!

satu sisi,
setiap hari,
orang bilang;
bagai es teh tawar
diam hambar dengan sentuhan pahit dan dingin dominan.

bagaimana?

apa?

pintar berbicara?

tidak...

lisanku tak pintar berkata.
bahkan isi kepala dan mulut tak mau saling berkerjasama dengan baik,
alamak, kacau!

ya....
tahukah kamu?
aku hanyalah secangkir teh tanpa gula..
pahit.
namun setiap cangkir teh terisi cinta yang penuh

rasa yang sulit dipahami


aku tidak pandai berkata
namun.. 

cangkir ini penuh,
minumlah secara perlahan
rasa unik teduh,
nikmatilah secara pelahan

hingga kau memahami,
tetes air keruh tenang ini....


cinta